0+ bhs inggris selamat bekerja

Selama akhir pekan, secara kebetulan saya menjadi viral. Atau tepatnya suatu paragraf dari kitab yang saya tulis, yang berjudul The Elements of Eloquence menjadi viral. Penyebabnya ialah paragraf yang tertulis laksana ini:

“Kata sifat dalam bahasa Inggris telah seharusnya berurutan: opini-ukuran-umur-bentuk-warna-asal-bahan-tujuan, kata benda (Noun). Contohnya, a lovely little old rectangular green French silver whittling knife (sebuah pisau peraut persegi tua asal Prancis berwarna hijau berbahan perak yang kecil dan indah). Tetapi andai Anda mengacak rangkaian kata tidak banyak saja, Anda bakal terdengar laksana seorang maniak. Hal yang mengherankan bahwa penutur bahasa Inggris menggunakan susunan itu, tetapi nyaris tidak terdapat seorang pun salah satu kita yang bisa mengesampingkannya.

Sumber gambar, Matthew Anderson

BBC Culture’s editor Matthew Anderson mentwitkan satu paragraf dari kitab karya Mark Forsyth The Elements of Eloquence dan menjadi viral (

Penutur bahasa Inggris suka mempelajari urusan semacam ini sebab dua alasan. Pertama, sebab hal ini menciptakan kita bengong bahwa terdapat aturan yang tidak anda ketahui tapi sebetulnya kita tahu. Hal ini agak mengherankan dan menantang. Kita semua sebetulnya lebih pintar dari yang anda duga. Dan terdapat rasa terkejut saat mengetahui bahwa terdapat satu dalil bahwa terdapat ‘little green men on Mars’, tetapi pasti saja tidak terdapat ‘green little men’. Kedua, kita dapat menguras satu jam ke depan guna memikirkan pengecualian, yang bermanfaat untuk menyangga Anda mengerjakan suatu hal bebal seperti bekerja.

Sebenarnya, ada sejumlah pengecualian kecil. Little Red Riding Hood bisa adalah susunan yang sempurna, namun Big Bad Wolf tampak laksana merusak aturan linguistik. Mengapa Bad Big Wolf tersiar amat paling salah? Apa yang terjadi dengan aturan-aturan?

Sebenarnya, Big Bad Wolf melulu mematuhi hukum linguistik beda yang diketahui masing-masing penutur pribumi bahasa Inggris, namun mereka tidak tahu bahwa mereka sebetulnya sudah tahu. Dan ini merupakan dalil yang sama kenapa Anda tidak pernah memperhatikan musik hop-hip.

Anda tentu sudah mengenal aturan reduplikasi ablaut dan Anda sudah menggunakannya sekitar ini. Hanya saja kita tidak pernah mendengarkannya. Tetapi andai seseorang menuliskan kata ‘zag-zig’ atau ‘cross-criss’ Anda bakal segera tahu, begitu saja, bahwa mereka sudah melanggar aturan suci dalam bahasa. Anda melulu tidak memahami yang mana.

Keempat kaki kuda menciptakan suara yang serupa sama. Tetapi anda selalu, selalu menuliskan clip-clop, tidak pernah clop-clip. Setiap detik jam tanganmu (atau jam dinding kakek di ruang tengah menerbitkan suara yang sama) namun kita menuliskan tick-tock, tidak pernah tock-tick. kita tidak bakal pernah santap cokelat Kat Kit. Suara lonceng dalam lagu Frère Jaques akan tidak jarang kali ‘ding dang dong’.

Reduplikasi dalam linguistik ialah ketika kita mengulang suatu kata, kadang-kadang dengan dengan konsonan yang berubah (lovely-dovey, fuddy-duddu, nitty-gritty), dan kadang-kadang dengan vokal yang berubah: bish-bash-bosh, ding-dang-dong. Jika terdapat tiga kata maka urutannya mesti I, A, O. Jika terdapat dua kata maka yang kesatu mesti I dan yang kedua mesti A atau O. Mish-mash, chit-chat, dilly-dally, shilly-shally, tip top, hip-hop, flip-flop, tic tac, sing song, ding dong, King Kong, ping pong.

Sumber gambar, Hulton Archive

“Bagaimana dengan Big Bad Wolf?” twit dari tidak sedikit orang yang tidak setuju. Tetapi tampak jelas mereka tidak memahami aturan reduplikasi ablaut.

Mengapa urusan ini harus menjadi topik dari debat yang tidak pernah selesai di antara para berpengalaman bahasa, bisa jadi karena bersangkutan dengan gerakan lidah kita atau sebuah bahasa Kaukasia yang kuno. Hal tersebut tidak penting. Inilah aturannya, dan, sebagaimana kata sifat, Anda telah mengetahuinya bahkan andai Anda tidak memahami sudah mengetahuinya. Dan aturan ini begitu urgen sehingga tidak terdapat istilah Bad Big Wolf.

Cukup mengagumkan alangkah ahlinya kita dalam berbahasa Inggris. Ada begitu tidak sedikit tenses yang bisa Anda pakai tanpa beranggapan sebelumnya, dan nyaris pasti tanpa dapat melafalkan jenisnya.

Tergantung bagaimana kita menghitungnya, dan ada selama 20 yang kita sebar tanpa salah. Pluperfect progressive passive guna suatu situasi yang diperpanjang yang terjadi pada kita sebelum perbuatan sebelumnya di masa lalu. Penjelasan tersebut agak panjang, tetapi lantas Anda berbicara “I realised I’d been watched” tanpa terputus atau berkedip.

Bayangkan alangkah sulitnya urusan ini pada orang yang baru belajar bahasa Inggris. Gurunya mesti menyatakan bahwa bahasa Inggris seringkali tidak memakai present tense guna hal-hal yang terjadi di masa sekarang. “I brush my teeth’ tidak berarti kita melakukannya sekarang, melulu berarti bahwa kita melakukannya secara berkala. Bagi hal-hal yang sebetulnya terjadi kini Anda memakai present progressive “I’m brushing my teeth” (tetapi melulu jika kita bicara seraya menggosok gigi).

Dan setelah memahami bahwa lantas Anda mesti belajar bahwa ada sejumlah pengecualian, laksana kata kerja ‘to think’ dipakai sebagai kata bantu, laksana dalam “I think you’re right”.

Inilah kenapa, secara kebetulan, tidak sedikit bukan penutur pribumi akan memakai frasa laksana “I am thinking that you are right”. Terdengar lucu, namun kami telah melalui waktu bertahun-tahun dan bertahun-tahun lagi guna mempelajari secara mendalam melulu untuk mendapat semua seluk beluk ini. Dan bahasa Inggris paling kompleks dan aneh. Kami sebetulnya mempunyai sebuah tense yang dinamakan Future Present. Bayangkan sedang mesti mempelajari urusan itu. Tetapi untuk kami contohnya laksana “The train leaves tomorrow.”

Kita seharusnya benar-benar sudah mengenal sejumlah aturan. Sungguh mengejutkan dan menjatuhkan motivasi berapa tidak sedikit orang berbahasa Inggris tidak memahami aturan mengenai tekanan, sebab begitulah seluruh puisi anda bekerja. Sungguh urusan tersebut sangat mudah, dan saya dan anda bisa mendengarnya dari bahasa-bahasa lain. Semua orang memahami bahwa orang Italia mempunyai ritme, laksana MAM-a MI-a BUON-a SER-a. Tetapi begitu pun bahasa kita. Dan begitulah kalimat bekerja. Saya bisa menghubungkannya dengan pantun jenaka kesayangan saya (atau minimal satu yang menjadi kesayangan saya). Cobalah baca ini keras-keras:

There was a young man from Dundee

Got stung on the leg by a wasp

When asked does it hurt

He said ‘Yes it does.

‘I’m so glad it wasn’t a hornet.’

Puisi tersebut tidak bersajak, namun tetap bermanfaat sebagai pantun jenaka sebab sajaknya tidak sepenting irama. Dan iramanya laksana ini:

de-DUM-de, de-DUM-de, de-DUM

de-DUM-de, de-DUM-de, de-DUM

de-DUM-de, de-DUM

de-DUM-de, de-DUM

de-DUM-de, de-DUM-de, de-DUM-de

Bait-bait ini dapat dibacakan sebab kita memahami bagaimana melafalkan Dundee dengan lafal ‘dun-DEE’, dan tidak bersajak dengan Grundy atau the Isle of Lundy. Perbedaannya halus laksana dalam kalimat ‘we record a record’ atau ‘present a present’ atau ‘tell a rebel to rebel’, Ini sebuah perbedaan yang paling sulit untuk orang bukan penutur asli guna belajar bahasa Inggris. Itu pun yang menjadi penyebab dalam aksen Prancis yang kuat, tidak terdapat perbedaan antara ‘happiness’ dan ‘a penis’.

Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa yang rumit, dan penutur asli biasanya tidak menyadari keanehannya. Kami memahami kalimat “I can’t put up with the guy I’m putting up at my house, his put-downs really put me out and I’m feeling put-upon”. Atau “I’m doing up my house and it’s doing me in.” Secara harafiah, seharusnya berarti “I’m performing my house skyward and it’s performing me toward the interior”.

Inilah yang dinamakan kata kerja phrasal dan mereka adalah mimpi buruk untuk setiap calon penutur bahasa Inggris. Seseorang pernah menuliskan sesuatu mengenai Ian Fleming bahwa he selokan off with women because he couldn’t get on with them. Untuk kita tersebut hanyalah lelucon sederhana, tetapi untuk mereka yang sedang belajar yang pun harus paham ‘get through’, ‘get by’, ‘get down’, ‘get with it, ‘get up’… lumayan memusingkan kepala.

Bahasa Inggris mayoritas terdiri dari aturan-aturan yang anda tidak tahu bila kita tahu. Dan sebetulnya aturan yang anda ketahui paling jarang. Kita bisa berpegang pada tidak banyak dari aturan-aturan tersebut akhirnya. Setidaknya anda semua memahami bahwa anda tahu bahwa kata sifat mempunyai perbandingan dan superlatif. ‘Big, bigger, biggest’. ‘Hot, hotter, hottest’. ‘Easy, easier, easiest’. Hal ini menenangkan. Dapat dipercaya. Ini sesuatu yang anda tahu bahwa kita sudah mengetahuinya.

Tetapi dapatkah kita melakukannya dengan suatu kata sifat yang terdiri dari tiga suku kata yang panjang?

Curiouser and curiouser.

Versi bahasa Inggris artikel ini dapat Anda baca di The language rules we know – but don’t know we know di laman BBC

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

mersin escort - boşanma avukatı -

powder amla