0+ kata kata untuk 0 hari orang meninggal
|Narkoba telah masuk ke sekian banyak level masyarakat. Tiap hari 40-50 orang meninggal dampak kejahatan narkotik di Indonesia. Karena itu, Presiden Joko Widodo hendak pengedar dan bandar narkoba didor saja.
JAKARTA, HALUAN— Presiden Joko Widodo menginginkan perbuatan tegas dari semua aparat ketenteraman terhadap pelaku durjana narkotik, baik pengedar maupun bandar. Menurut Jokowi, ucapan-ucapan tidak dibutuhkan lagi guna menangani perkara narkotik.
“Saya tegaskan untuk semua polda, polres, kejar, tangkap, hajar, hantam, dan bila undang-undang memperbolehkan, dor (tembak) mereka (pelaku durjana narkotik),” kata Presiden Jokowi dalam acara Hari Anti-Narkotik Internasional di Jakarta, Ahad (26/6).
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa perbuatan tegas sampai melepas tembakan diperlukan sebab efek narkoba tidak main-main. Per hari, kata Jokowi, 40-50 orang meninggal dampak penyalahgunaan narkotik. Di samping itu, kerugian negara dampak kejahatan narkotik mencapai Rp 53 triliun.
“Dan kejahatan tersebut sudah masuk ke sekian banyak level di masyarakat. Di TK, SD, sampai dusun, saya dengar dari Kepala BNN, telah ada korban anak-anak,” ujarnya.
Terakhir, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tindakan tegas mesti dibuntuti dengan sinergi antarlembaga. “Jangan hingga larut dalam rutinitas sampai-sampai lupa bakal bahaya narkotik,” tuturnya.
Ajukan Revisi UU
Terkait urusan itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso, menyatakan akan segera mengemukakan revisi Undang-undang (UU) supaya ada ruang untuk mengerjakan penembakan di tempat.
“Soal penembakan di tempat tersebut akan anda kaji, akan anda revisi undang-undangnya. Kalau nanti telah jadi, BNN dan jajarannya yang lain dapat menjalankan perintah Presiden cocok dengan yang disampaikan,” ujarnya, ketika didatangi usai kegiatan.
Buwas mengatakan, BNN sebenarnya tidak ragu guna melakukan tembak di tempat. Selama ini sudah sejumlah kali BNN mengerjakan upaya tembak di tempat bila ada gembong narkoba yang melawan ketika ditangkap.
“Perintah guna tembak di tempat sebetulnya sudah terdapat UU-nya, bermukim kita menghindari kekeliruan yang di lapangan, asalkan mereka menurut pada peraturan. Tapi sama sekali tidak terdapat keraguan, kami tegas, seperti mengerjakan penembakan pelaku di lapangan. Hanya Bapak Presiden bila UU ada hadir baru, dapat dilakukan ya anda dengan senang hati anda akan mengerjakan itu. Akan meringankan negara dan meringankan lapas tersebut sendiri, tersebut kita ikuti perkembangannya,” tegas Buwas.
Budi Waseso menuliskan masih tidak sedikit narkotik jenis baru yang belum terdeteksi di Indonesia. Ia mengemukakan ada 44 jenis narkotik baru di Indonesia, dengan rincian 18 jenis telah ditata dalam ketentuan Menteri Kesehatan, sedangkan sisanya masih dicari secara aktif.
Banyaknya pemakai dan jumlah narkotik jenis baru itu, menurut keterangan dari Budi Waseso, diperparah dengan persentase prevalensi narkotik di Indonesia yang pun masih tinggi. “Berdasarkan keterangan dari survei tahun 2015, angka prevalensi 2,20 persen dari 4 juta lebih orang yang mengupayakan pakai, teratur pakai, dan pecandu,” katanya.
Meski situasi Indonesia masih dalam terpaksa narkoba, Budi Waseso menyatakan optimistis dapat mengatasi urusan itu. Beberapa tahapan pun sudah dilakukan, dari tahapan pencegahan sampai penindakan.
Beberapa langkah tersebut meliputi tes urine secara teratur di lingkungan kerja, sosialisasi, dan rehabilitasi. Dari tahapan rehabilitasi, misalnya, Budi Waseso mengklaim BNN sukses mendorong rehabilitasi 42.429 pecandu, penyalah guna, dan korban narkotik dari 2015 sampai 2016.
“Telah terungkap pun 1.015 permasalahan dari 72 jaringan mafia narkotik dengan jumlah terduga 1.681,” tutur Budi Waseso.
63 Ribu Kasus Narkoba di Sumbar
Dari 4 juta permasalahan narkoba di Indonesia, 63 ribu di antaranya terjadi di Sumatera Barat.
“Kasus narkoba di Sumbar telah mengkhawatirkan. Dari 63 ribu permasalahan yang terjadi di Sumbar adalah usia produktif 15-24 tahun,” kata Kepala BNNP Provinsi Simbar M.Ali Azhar, pada peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2016 di Padang, Ahad (26/6).
Ia mengatakan, hal keluarga merupakan hal sangat mempengaruhi dalam pemusnahan narkoba. Yakni dengan keharmonisan untuk menjadi pelindung untuk anak-anak dan generasi muda dari bahaya narkoba.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ketika menjadi inspektur upacara menyebutkan, dalam mengatasi permasalahan narkoba terdapat beberapa urusan capaian yang sudah dilakukan BNN. Di antaranya yaitu bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika telah dilaksanakan upaya peningkatan ekstentifikasi dan intensifikasi komunikasi , informasi, dan pendidikan (KIE) P4GN mulai dari kalangan umur dini hingga dewasa secara luas keseluruh pelosok indonesia. Dengan memanfaatkan sarana media cetak, elektronik, maupun media online serta tatap muka secara langsung untuk masyarakat. Bidang pemberdayaan masyarakat sebagai di antara langkah pilihan yang bakal menjadi konsentrasi dalam penekanan laju peredaran gelap narkotika di indonesia terdaftar pada tahun 2015 hingga dengan juni 2016 sejumlah 705 penduduk di distrik rawan dan rentan penyalahgunaan narkoba sudah mendapatkan pelatihan penambahan kemampuan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam penambahan life skill.
Sebelumnya diserahkan penghargaan untuk Polres Pasaman terhadap upayanya dalam menggagalkan penyelundupan narkoba. (h/ows/tmp/met)
0+ kata kata untuk 0 hari orang meninggal – kata kata untuk 40 hari orang meninggal
| Pleasant in order to our blog, with this time I’m going to demonstrate concerning keyword. And now, this can be a initial image:
- 0+ Ucap Salam Katolik
- 23+ Ucapan Selamat Promosi Jabatan
- 18+ Ucapan Untuk Orang Pensiun
- 15+ Ucapan Ulang Tahun Dalam Bahasa Belanda
- 0+ Umpasa Batak Selamat Ulang Tahun
- 15+ Kami Satu Kecamatan Amplop
- 17+ Selamat Ulang Tahun Untuk Organisasi
- 16+ Umpasa Batak Ucapan Ulang Tahun
- 19+ Terima Kasih Atas
- 20+ Contoh Ucapan Ulang Tahun Untuk Organisasi