199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal
|TEMPO.CO, Sragen – Cucu Sodimejo alias Mbah Gotho, Suryanto, mendapat tanda-tanda kakeknya bakal meninggal ketika di lokasi tinggal sakit. Kepada Suryanto dan sebanyak cucunya, Mbah Gotho berpesan supaya keluarga mengikhlaskan kepergiannya sewaktu-waktu.

“Meski sudah semenjak lama menantikan mati, si Mbah baru sekali mengucapkan pesan laksana itu,” kata Suryanto dengan mata berkaca-kaca seusai upacara pemakaman Mbah Gotho di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, pada Senin siang, 1 Mei 2017.
Baca juga: Pemkab Sragen Akan Pikirkan Cara Mengenang Mbah Gotho

Mbah Gotho, yang dianggap sebagai insan tertua di dunia, meninggal di rumahnya pada Ahad pukul 17.45. Merujuk pada tanggal bermunculan yang tercantum di kartu tanda penduduknya, 31 Desember 1870, Mbah Gotho meninggal di umur 146 tahun.
Di balik cerita payahnya selama menantikan ajal, Mbah Gotho pun masih menyimpan secercah harapan guna sembuh dari penyakit yang memaksanya tergeletak lemah di ranjang RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen sekitar enam hari, 12-17 April 2017.

“Saat tersebut Simbah bilang seandainya dapat sembuh inginkan menengok cucunya yang bermukim di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,” kata Suryanto.
Simak pula: Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia, Sudah Pesan Nisan Sejak 1992

Cucu yang berkeinginan ditengok Mbah Gotho itu ialah Suparmi, 50 tahun, kakak kandung Suryanto. Meski bermukim di Ngawi, Suparmi tidak jarang ke lokasi tinggal Suryanto guna turut mengasuh Mbah Gotho. “Sebelum Simbah sakit juga Mbak Parmi tidak jarang ke sini,” kata Suryanto yang bareng istrinya setia mengasuh Mbah Gotho di rumahnya.
Suryanto menyatakan tidak tahu secara pasti dalil Mbah Gotho hendak ke Ngawi. Berdasarkan keterangan dari dia, semenjak lahir sampai meninggal, Mbah Gotho tidak pernah meninggalkan Kecamatan Sambungmacan. Apakah lantaran Mbah Gotho punya memori manis di Ngawi? “Si Mbah tak pernah kisah soal kehidupan asmaranya. Lagi pula seluruh istri si Mbah pun dari Sragen,” kata Suryanto.

DINDA LEO LISTY
199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal – mengenang 1 tahun meninggal
| Delightful for you to my own website, within this time I’m going to show you regarding keyword. Now, this is the primary picture:

Think about photograph over? will be of which wonderful???. if you think maybe so, I’l d provide you with several graphic all over again under:
So, if you wish to have all these outstanding images regarding (199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal), press save icon to save the photos in your computer. They’re available for download, if you’d prefer and wish to get it, simply click save logo on the article, and it will be instantly saved in your laptop.} At last if you desire to secure new and the recent picture related to (199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal), please follow us on google plus or save this blog, we try our best to offer you regular up-date with fresh and new photos. Hope you love staying here. For most upgrades and recent news about (199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal) graphics, please kindly follow us on twitter, path, Instagram and google plus, or you mark this page on book mark area, We try to give you up-date regularly with all new and fresh images, enjoy your searching, and find the best for you.
Here you are at our site, articleabove (199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal) published . Nowadays we’re delighted to announce that we have discovered an incrediblyinteresting topicto be discussed, that is (199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal) Many individuals trying to find specifics of(199+ Mengenang 19 Tahun Meninggal) and certainly one of these is you, is not it?
TEMPO.CO, Sragen – Cucu Sodimejo alias Mbah Gotho, Suryanto, mendapat tanda-tanda kakeknya bakal meninggal ketika di lokasi tinggal sakit. Kepada Suryanto dan sebanyak cucunya, Mbah Gotho berpesan supaya keluarga mengikhlaskan kepergiannya sewaktu-waktu.

“Meski sudah semenjak lama menantikan mati, si Mbah baru sekali mengucapkan pesan laksana itu,” kata Suryanto dengan mata berkaca-kaca seusai upacara pemakaman Mbah Gotho di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, pada Senin siang, 1 Mei 2017.
Baca juga: Pemkab Sragen Akan Pikirkan Cara Mengenang Mbah Gotho

Mbah Gotho, yang dianggap sebagai insan tertua di dunia, meninggal di rumahnya pada Ahad pukul 17.45. Merujuk pada tanggal bermunculan yang tercantum di kartu tanda penduduknya, 31 Desember 1870, Mbah Gotho meninggal di umur 146 tahun.
Di balik cerita payahnya selama menantikan ajal, Mbah Gotho pun masih menyimpan secercah harapan guna sembuh dari penyakit yang memaksanya tergeletak lemah di ranjang RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen sekitar enam hari, 12-17 April 2017.

“Saat tersebut Simbah bilang seandainya dapat sembuh inginkan menengok cucunya yang bermukim di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,” kata Suryanto.
Simak pula: Mbah Gotho, Manusia Tertua di Dunia, Sudah Pesan Nisan Sejak 1992

Cucu yang berkeinginan ditengok Mbah Gotho itu ialah Suparmi, 50 tahun, kakak kandung Suryanto. Meski bermukim di Ngawi, Suparmi tidak jarang ke lokasi tinggal Suryanto guna turut mengasuh Mbah Gotho. “Sebelum Simbah sakit juga Mbak Parmi tidak jarang ke sini,” kata Suryanto yang bareng istrinya setia mengasuh Mbah Gotho di rumahnya.
Suryanto menyatakan tidak tahu secara pasti dalil Mbah Gotho hendak ke Ngawi. Berdasarkan keterangan dari dia, semenjak lahir sampai meninggal, Mbah Gotho tidak pernah meninggalkan Kecamatan Sambungmacan. Apakah lantaran Mbah Gotho punya memori manis di Ngawi? “Si Mbah tak pernah kisah soal kehidupan asmaranya. Lagi pula seluruh istri si Mbah pun dari Sragen,” kata Suryanto.

DINDA LEO LISTY
- 20+ Ucapan Untuk Ulang Tahun Organisasi
- 18+ Kata Mutiara Ulang Tahun Untuk Kakak Perempuan
- 15+ Gambar Kue Ulang Tahun Ayah
- 18+ Kata Kata Selamat Ulang Tahun Bahasa Minang
- 18+ Foto Kue Ultah Untuk Ayah
- 18+ Bahasa Inggris Nya Selamat Bekerja
- 0+ ulang tahun orang yang sudah meninggal
- 0+ kata kata untuk ulang tahun perusahaan
- 18+ Ucapan Anniversary 18 Bulan
- 17+ Ucapan Selamat Ulang Tahun Untuk Sahabat Yang Sudah Meninggal